pb.uin-suska.ac.id (31/12/21)  Dinilai memiliki SDM yang berkualitas dan dapat dipercayai bisa membantu Kemenag dalam mempersiapkan dosen untuk studi lanjut S3 ke lur negeri, di penghujung tahun akademik 2021 yang baru lalu, UIN Suska Riau terpilih sebagai salah satu Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Program Persiapan Studi Lanjut (PPSL) Program 5000 Doktor. Program ini bertujuan meningkatkan skor IELTS,  dan kemampuan  menyusun Research Proposal yang memenuhi syarat untuk diterima di Universitas di Eropa, Amerika dan Australia. Selain itu peserta juga dibekali pengetahuan tentang budaya akademik di perguruan tinggi luar negeri.

            Peserta yang mendapat jatah belajar di UIN Suska Riau menyebar dari Lampung sampai ke Jawa dan bahkan Mataram, sebanyak 12 orang. Mereka adalah para dosen PTKIN yaitu Husnawadi dari IAIN Mataram dengan tujuan Wollongong University (Australia), Muhammad Imaduddin dari IAIN Kudus dengan tujuan University of Tartu (Estonia), Wildan Mahir Muttaqin dari UIN Surakarta tujuan University of Glasgow (United Kingdom), Isma Dwi Kurniawan dari UIN Bandung dengan tujuan Western Sydney University (Australia), Ari Wibowo dari STAIN Syaikh Abdurrahnan Siddik Bangka Belitung dengan tujuan Mcgill University (Canada), Aprezo Pardodi Maba dari IAI Ma’arif NU Metro Lampung dengan tujuan Iowa State University (United States), Bayu Senjahari dari IAIN Curup dengan tujuan Monash University (Australia), Risma Fahrul Amin dari IAI Ibrahimy Situbondo dengan tujuan Coventry University (United Kingdom), Nadia Roosmalita Sari IAIN Tulungagung dengan tujuan Jacobs University (Germany), Betari Irma Ghasani dari  IAIN Salatiga dengan tujuan University of New South Wales (Australia), Nur Aini asal UIN Maulana Malik Ibrahim dengan tujuan University of Cambridge (United Kingdom), Fitriya Ardiani Aniqoh dari UIN Semarang, Tara Puri Ducha Rahmani asal UIN Walisongo Semarang dengan tujuan University of Western Australia, Perth (Australia), ditambah satau orang peserta internal yaitu Sdra. Ilham, dari Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau.

            Selama satu  bulan penuh mereka berlajar di Ruang Training khusus di Perpustakaan Al-Jami’ah, UIN Suska Riau fullday dari jam 08:00 pagi hingga jama 16.00 sore setiap hari dari Senin sampai Jum’at dengan berganti-ganti Intsruktur yang dipercayai. Untuk Labor Bahasa dan Multimedia, mereka dibawa belajar di Ruang Multimedia PTIPD.  Selama program mereka ditempatkan di Penginapan di Rusunawa lantai 2 dengan kapasitas dua orang dalam satu kamar.

Pada hari Sabtu mereka diberikan  materi Cultural Visit, berupa kunjungan budaya ke Istana Kerajaan Siak dan Istana Baso Pagaruyung, Batusangkar. Disini mereka dipekenalkan dan membahas budaya Siak yang berinteraksi dengan budaya Eropa khususnya Belanda selama masa penjajahan. Dari hasil pengamatan, pantauan ke lokasi, serta catatan yang diperloleh, mereka diberi tugas menulis essay sebanyak 250 kata sebagaimana diminta dalam IELTS. Tugas yang mesti mereke kerjakan adalah menjawab pertanyaan “Seandainya Sultan Syarif Kasim II tidak menyerahkan Mahkota Kerajaan Siak kepada NKRI, maka Siak akan muncul sebagai sebuah kekuatan Kerajaan Islam Terbesar dalam bidang Budaya Melayu di tanah Air. Sejauh mana Anda setuju dengan pernyatan ini?”. Inilah pola pertanyaan Writing dalam Tes IELTS. Dengan Latihan seperti ini, diharapkan peserta sudah biasa mengarang essay secara lancar dengan ide yang terus mengalir saat mengarang.

Untuk tujuan ini, pertama kali mereka diperkenalkan dengan bentuk latihan menuliskan apa yang sedang dipikirkan selama tiga menit  tanpa henti, dan jika tidak ada gagasan apapun yang muncul dalam ide, maka mereka diwajibkan terus menulis kata “I don’t know…”. Setelah waktu habis, mereka diminta berapa jumlah kata yang telah mereka tulis, dan berapa banyak kata “I don’t know” yang mereka tulis. Untuk berikutnya, mereka diminta agar semakin mengurangi jumlah kata “I don’t know” sehingga akhirnya mereka full menuliskan ide selama tiga menit mencapai 250 kata dalam Bahasa Inggris. Program ini berlangsung dua kali yaitu pada tanggal 15 November 2021, atau minggu kedua, merupakan kunjungan wisata ke Istana Siak. Sedangkan kunjungan kedua, mereka melanglang buana melihat dari dekat Istana Baso Pagaruyung Batusangkar pada tanggal 17 Desember 2021.

Ketika ditanya bagaimana kesan mereka selama mengikuti kegiatan PPSL di kampus kita, sebagian peserta menyatakan bahwa mereka sudah terkondisikan untuk mengubah pola belajar menjadi Active Learning. Mereka menyatakan sangat terkesan dengan Instruktur dan materi yang diberikan, serta pelayanan panitia yang menjemput dan mengantar ke Bandara saat tiba dan pulang ke daerah masing-masing.

By admin

2 thoughts on “Dinilai Punya SDM Handal, Kemenag RI Titip Dosen PTKI se-Indonesia untuk Training Program Persiapan Studi Lanjut (PPSL) S3 Luar Negeri”
  1. Alhamdulillah, kabar terakhir kami terima 14 Februari lalu di grup peserta PPSL sebanyak 5 orang lulus sebagai penerima Beasiswa BIB Luar Negeri yaitu sbb:
    1. Husnawadi dari IAIN Mataram dengan tujuan Wollongong University (Australia),
    2. Muhammad Imaduddin dari IAIN Kudus dengan tujuan University of Tartu (Estonia),
    3. Isma Dwi Kurniawan dari UIN Bandung dengan tujuan Western Sydney University (Australia),
    4. Aprezo Pardodi Maba dari IAI Ma’arif NU Metro Lampung dengan tujuan Iowa State University (United States),
    5. Nadia Roosmalita Sari IAIN Tulungagung dengan tujuan Jacobs University (Germany),

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *